Terkadang aku
bermimpi terlalu banyak, terlalu tinggi dan khayal, tapi bagiku tak masalah toh
mimpi itu seperti angkasa yang tak terbatas, hanya saja jangan hanya bermimpi
bermimpi bermimpi saja, harus di barengi usaha dan tekad kuat untuk
menggapainya, setiap mimpi itu seperti multivitamin untuk hidup kita,
setiidaknya sebagai penyemangat agar kita semakin giat meraih apa yang kita
impikan.
Mungkin sampi
di titik ini aku masih bukan apa-apa, masih menjadi mahasiswa angkatan tua yang
belum lulus, dan belum memiliki pekerjaan. Tapi di tanganku, akan ada sosok
perempuan yang akan menjadi sesuatu, sosok yang harus jauh lebih baik dari aku,
jauh lebih memiliki arti untuk bangsa dan agamanya. Yaaa seorang anak yang masa
depannya adalah tugasku untuk mendidiknya, terkadang aku takut, harus mulai
dari mana mendidik seorang anak yang awalnya hanya bisa menangis, kemudian
mulai bisa mengenali wajah-wajah orang disekitarnya, bisa memanggil ibunya,
mulai sedikit demi sedikit mengerti a, b, c dan kemudian akan tumbuh besar
menjadi seperti aku. Aku bingung harus memulai dari mana, seperti apa pola yang
akan aku terapkan pada dia, bagaimana caraku menanggapi pertanyaan-pertanyaan
yang akan mulai dia tanyakan saat beranjak dewasa, apa aku mampu, apa aku siap
akan semua itu?
Ketakutan terbesarku
adalah jikalau aku gagal, kekecewaan seperti apa yang akan aku rasa, sepertinya aku
tak sanggup membayangkannya.
Aku pun
mulai rajin membaca artikel, blog, buku dan apa sajalah yang berhubungan dengan
cara mendidik anak, aku lalap semua bacaan itu hampir setiap malam, tujuannya
satu aku berharap bisa menjadi pendidik yang penuh kasih dan mampu membekali
anakku dengan ajaran-ajaran agama yang benar, menjadi guru yang memberikan dia
banyak wawasan, mengajarkan dia menjadi sosok anak perempuan yang memiliki
prinsip, ajaran agama, dan kecerdasan yang luar biasa.
Apakah aku
bisa?
Aku percaya
akan ada jalan menuju roma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar